1.Helm
Berpendingin (Linus Nara Pradhana )
nomor paten S00E01100236
Surabaya- Siswa kelas 1 SMP Kristen
Petra 5, Jalan HR Muhammad, Surabaya membawa pulang medali emas kompetisi IEYI
(International Exhibition for Young Inventors) Thailan pada 28-30 Juni lalu.
Dari enam pelajar Indonesia yang dikirim ke Thailand, pelajar bernama lengkap
Linus Nara Pradhana ini sukses menyabet medali emas di kompetisi IEYI 2012
Thailand.
Dengan Gel Coated Helmet (helm
berpendingin) karyanya, bocah 13 tahun itu sukses menyisihkan 206 pelajar SMP
di seluruh negara, yang ikut berkompetisi. Sukses Nara meraih prestasi di
kancah internasional, menjadi suatu kebanggaan khusus bagi para pengajar SMP
Kristen Petra 5 Surabaya.
Dia membuat helm atau pelindung kepala dengan sistem
pendingin di dalamnya. Ini membuat pengendara yang mengenakan helm tetap nyaman
meski suasana sekitarnya panas terik.
Karya Linus itu kabarnya sudah dipatenkan. Harapannya, Agustus nanti, prototipe helm ini sudah jadi dan siap dipasarkan. Sebuah perusahaan helm di Surabaya tertarik mengadopsi helm berpendingin ini.
Karya Linus itu kabarnya sudah dipatenkan. Harapannya, Agustus nanti, prototipe helm ini sudah jadi dan siap dipasarkan. Sebuah perusahaan helm di Surabaya tertarik mengadopsi helm berpendingin ini.
Karya Nara juga telah dipatenkan setahun lalu dengan nomor
paten S00E01100236.
Helm berpendingin yang diklaim bisa menurunkan suhu
panas hingga 21% itulah yang diciptakan oleh anak yang baru berusia 12 tahun
asal kota Pahlawan Surabaya ini.
Penampang (wadah) bagian atas dan bawah terbuat dari
bahan ABS High Impact yang biasanya dipakai bodi kit untuk mobil. Kemudian di
bagian tengah diisi dengan gel Sodium Polyacrylate yang biasanya dipakai pada diapers anak-anak.Penampang
atau wadah buat gel hanya
diletakkan di bagian tempurung belakang helm.
Sistem kerjanya tidak terlalu rumit. Dari bahan gel Sodium
Polyacrylate tadi, nantinya akan diberi air supaya gelmenjadi
basah. “Pendingin atau gel tidak
perlu diganti, asalkan menggunakan air dengan kualitas yang bagus sehingga mampu
meminimalisir panas karena terik matahari,”
Jadi, dengan kata lain, gel bertugas
menyerap air yang berfungsi untuk menetralisir panas. Keuntungannya selain
tidak menimbulkan suara riak air seperti yang sebelumnya ia terapkan pada IEYI
tahun lalu, volume air yang dipakai juga hanya sedikit. Sehingga tidak membuat
helm jadi berat.
2. Minuman
kesehatan kulit manggis
nomor ID P0028639
B
Temuan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat terkait minuman
kesehatan dari kulit buah manggis sudah dipatenkan Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia pada Juni 2011.
“Alhamdulillah
pada Juni 2011 temuan BPTP minuman yang terbuat dari kulit Manggis sudah
dipatenkan,” kata Kepala BPTP Sumbar Prama Yufdi didampingi peneliti temuan
minuman kesehatan kulit manggis, Kasma Iswari, di Arosuka, Senin.
Menurut
Prama Yufdi, pengajuan untuk hak paten tersebut sudah dilakukan sejak 2006,
setelah penantian panjang dari Kemenkum HAM akhirnya permintaan tersebut
dikabulkan dengan nomor ID P0028639 B, 30 Juni 2011.
Dikatakannya,
setelah dihakpatenkan temuan itu dilisensikan kepada PT Zena Nirmala Sentosa
yang berproduksi di Bogor dengan sistem royalti.
“Karena
kita tidak mungkin untuk memasarkannya, makanya hak paten tersebut kita
lisensikan kepada pihak PT
Zena Nirmala Sentosa agar kemudian bisa dipasarkan
untuk dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Ditambahkannya,
proses penelitian minuman yang dibuat dari bahan baku kulit buah manggis itu
sudah dimulai sejak 2005 dengan melibatkan setidaknya 40 orang tenaga ahli dari
BPTP Sumbar.
Menurut
dia, sari kulit buah manggis memiliki kandungan xanthon (kumpulan senyawa) yang
diprediksi bisa mencegeah tumbuhnya kanker, tumor.
Selain
itu, dalam sari kulit Manggis itu terdapat banyak vitamin, yaitu vitamin A,
semua vitamin B, kalsium, dan sebagainya.
Sementara
oleh perusahaan yang memasarkan produk tersebut sari kulit buah manggis
diproduksi berbentuk kapsul dan jamu.
“Informasi
terakhir yang saya ketahui semua proses perizinannya sudah rampung,
berkemungkinan dalam Maret 2012 sudah bisa dipasarkan,” katanya.
3. Penggunaan Zeolit Alam Sebagai Pengkaya Oksigen Untuk Menaikkan
Efisiensi Pembakaran Kompor Minyak Tanah
No Paten.
P00200300465
Kebutuhan minyak tanah
yang semakin tinggi perlu mendapat perhatian karena cadangan minyak yang
semakin terbatas. Salah satu upaya menurunkan kebutuhan minyak tanah ialah
dengan menaikkan efisiensi pembakaran pada kompor minyak yang saat ini
mempunyai efisiensi sangat rendah yaitu kurang dari 20%. Rendahnya efisiensi
terutama akibat rendahnya konsentrasi oksigen pada udara pembakaran. Kenaikan
1% oksigen pada udara pembakaran dapat menaikkan efisiensi pembakaran sampai 2%.
Teknik pengayaan oksigen te1ah dikenal di dunia teknik kimia dengan proses
pressure swing adsoption (PSA). Metode itu memerlukan biaya besar sehingga
sulit diaplikasikan pada teknologi kerakyatan.
Penelitian ini bertujuan
untuk membuat alat pengaya oksigen yang dibuat dari zeolit alam dan dipasang di
sekeliling tiang sumbu kompor. Zeolit alam yang telah dimodifikasi agar
memiliki kation Ca, akan mengadsorbsi nitrogen dari udara pembakaran yang
mengalir ke dalam kompor sehingga konsentrasi oksigen di udara pembakaran
menjadi lebih tinggi dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Penelitian
dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu petukaran ion dan optimasi kondisinya
untuk memasukkan Ca ke dalam zeolit alam; uji AAS dan adsorbsi se1ektif untuk
menentukan kadar Ca optimum; pembuatan alat pengaya oksigen untuk kompor;
optimasi dimensi lubang dan tebal alat pengaya oksigen; pembuatan prototipe
alat pengaya oksigen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pertukaran ion
telah menghasilkan kadar Ca maksimum dalam zeolit sehingga sangat se1ektif
terhadap adsorbsi nitrogen.
Ca-zeolit ini selanjutnya dicetak menjadi alat
pengaya oksigen. Terhadap protipe alat pengaya oksigen, dilakukan optimasi
ukuran lubang yang dapat memberikan peningkatan maksimum terhadap konsentrasi
oksigen. Sebuah prototipe alat pengaya oksigen telah dibuat dan diuji yang
menunjukkan bahwa alat tersebut dapat meningkatkan konsentrasi oksigen sampai
2,3% dan menaikkan efisiensi pembakaran kompor minyak tanah sebesar sekitar 2%.
Desain dan metode pembuatan alat pengaya oksigen telah didaftarkan ke Kantor
Paten untuk mendapatkan perlindungan.
4. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi - Transesterifikasi
(Nomor
Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H. Sudarajat, M.Sc)
Proses Pembuatan
Biodiesel dari Jatropha curcas
a. Reaksi
Esterifikasi
Crude Jatropha Oil (CJO) mempunyai
komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas harus
dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan biodiesel
(reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini dapat dilakukan
melalui reaksi esterifikasi.
Pada reaksi ini
asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi biodiesel sehingga tidak
mengurangi perolehan biodiesel.
Tahap ini
menghasilkan Jatropa Oil (JO) yang sudah tidak mengandung asam
lemak bebas, sehingga dapat dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi
transesterifikasi.
b. Reaksi
Transesterifikasi
Reaksi
transesterifikasi merupakan reaksi utama dalam pembuatan biodiesel.
Pada reaksi ini,
trigliserida (minyak) bereaksi dengan metanol dalam katalis basa untuk
menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin).
Sampai tahap ini,
pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang
mengurangi pemakaian solar.
Kementerian
Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kehutanan untuk
pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya tentang Pembuatan
Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi -
Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H.
Sudarajat, M.Sc).
5. Perekat Tanin untuk
Produk Perkayuan
(Nomor
Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si)
Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium, yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor.
Prof.Dr.Ir.Bambang Subiyanto, MSc Peneliti dari LIPI mengulas “Lem kayu lapis
dari limbah PULP “ dalam Siaran IPTEK VOICE,di RRI Pro 4 ,92.8 FM , Rabu 16
Juni 2010, pukul 08.30 – 09.00WIB .
Bambang
Subiyanto menjelaskan bahwa kayu lapis terbuat dari kayu yang sudah diiris
menjadi lembaran kemudian di lembaran demi lembaran itu direkatkan dengan lem yang biasa di masyarakat dikenal
dengan Polywood, Polywood ini banyak di export ke luar negeri dan ada juga di
dalam negeri biasa di pakai di industri furniture. Dalam proses produksi kayu
lapis penggunaan lem perekat merupakan biaya produksi utama, dan selama ini
masih menggunakan lem perekat standar .Lem perekat kayu lapis di Indonesia ada 2 jenis yaitu UF (Urea
Formaldehid) dan VF (VenolFormaldehid)
namun yang banyak di pakai adalah lem perekat UF (Urea Formaldehid) yang hasil dari limbah
petroleum dari hasil tambak.
Ia
juga mengatakan bahwa pada prinsipnya lem perekat UF (Urea Formaldehid) ini
sering memancarkan emisi yaitu Gas Formalin, hal ini tidak baik untuk kesehatan
oleh sebab itu lem ini harus dicampur dengan limbah kulit kayu untuk mengurangi
gas formalin yang beracun tersebut.
Pohon
kayu akasia (Acacia
Mangium) yang ditanam di hutan industri bisa tumbuh 6 tahun sudah
bisa di tebang, karena tumbuhan ini cepat tumbuh , berbeda dengan tanaman pohon
jati yang sampai puluhan tahun.
Dari limbah kulit kayu akasia (Acacia Mangium) ini
dapat digunakan untuk bahan Lem perekat kayu lapis, ada beberapa keuntungan
dari pemanfaatan limbah kulit
kayu ini yaitu:
1.
Dapat
mengurangi emisi gas
Formalindehida
2.
Dapat
meningkatkan nilai tambah dari limbah itu sendiri
3.
Dapat
menguraingi biaya produksi kayu lapis
Proses
pembuatan lem perekat kayu ini yaitu limbah kulit kayu digiling sampai menjadi
serbuk yang halus seperti powder kemudian lem UF ( Urea Formaldehid) yang biasanya cair dicampur
dengan serbuk kayu tadi, hal ini pernah dilakukan sampai pencampuran 10-60 %
dan hasilnya setelah diujikekuatan lem ini tidak berkurang , disamping dapat
menekan jumlah limbah emisi gas formalin, juga dapat menekan dari biaya
produksi kayu lapis.
6. Alat
Ukur Diameter Pohon
( Nomor
Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau
disebut alat ukur Wesyan.
Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon
berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator
dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga.
Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur diameter pohon misalnya
pita keliling dan garpu pohon hanya praktis digunakan untuk mengukur
pohon berdiameter kecil dan tidak memiliki banir.
pohon berdiameter kecil dan tidak memiliki banir.
Alat ukur diameter pohon Wesyan berbentuk menyerupai
gunting, terdiri
atas bilah pertama (10), bilah kedua (20), komponen penyatu (30) yang
menyatukan bilah pertama dan bilah kedua pada satu titik, sehingga bilah
pertama dapat digerakkan secara relatif terhadap bilah kedua atau
sebaliknya, dimana jarak antara ujung bilah pertama ke komponen penyatu
sama dengan jarak bilah kedua ke komponen penyatu.
atas bilah pertama (10), bilah kedua (20), komponen penyatu (30) yang
menyatukan bilah pertama dan bilah kedua pada satu titik, sehingga bilah
pertama dapat digerakkan secara relatif terhadap bilah kedua atau
sebaliknya, dimana jarak antara ujung bilah pertama ke komponen penyatu
sama dengan jarak bilah kedua ke komponen penyatu.
Skala alat ukur diameter (40) yang terpasang secara tetap
pada salah satu
bilah pertama atau bilah kedua, dan komponen pembaca (50) yang terpasang
pada salah satu bilah yang padanya skala ukur tidak terpasang, dimana
komponen pembaca tersebut mempunyai lubang tembus untuk dilalui skala
ukuran diameter.
pada salah satu bilah yang padanya skala ukur tidak terpasang, dimana
komponen pembaca tersebut mempunyai lubang tembus untuk dilalui skala
ukuran diameter.
Alat ukur diameter pohon Wesyan ini dapat dibuat dengan perhitungan sederhana,
yakni perbandingan jarak dan sudut tolak belakang. Dengan prinsip ini diameter
yang diukur akan sebanding dengan skalanya.
Dalam penetapan besarnya diameter pohon, posisi pengukuran sangat berpengaruh
terhadap hasil penghitungan pendugaan volumen pohon. Di AS, diameter pohon
berdiri diambil pada ketinggian 4,5 kaki atau setinggi 125 cm di atas permukaan
tanah. Pengukuran pada ketinggian ini diacu sebagai yang paling berkorelasi tinggi
dengan penetapan volume pohon, dan biasanya disebut dengan diameter setinggi
dada atau disingkat dengan d.b.h. Di negara dengan sistem metris, diameter setinggi
dada ditetapkan pada ketinggian 1,3 m di atas permukaan tanah. Pada lapangan
yang tidak datar, d.b.h biasanya diambil dari rata-rata yang dimana d.b.h biasanya
diambil di lereng atas.
7. Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk
Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang
( Nomor Paten : ID
P0028528, Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ).
Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan
arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan,
serta pembasmi hama dan penyubur tanaman.
Cuka kayu (Wood Vinegar) sendiri adalah asap cair
yang dihasilkan dari proses kondensasi asap dari hasil pembuatan arang melalui
proses pembakaran dan pengembunan yang seluruhnya tanpa penggunaan bahan-bahan
kimia sintetis yang ramah bagi lingkungan.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan anti rayap ramah
lingkungan ini adalah berbagai limbah kayu yang tidak terpakai, seperti limbah
bahan bangunan, limbah gergajian dan kayu-kayu ranting yang tidak masuk
klasifikasi produk kayu yang layak jual.
Proses pembuatan cuka kayu (Wood Vinegar) ini memakai
metode konvensional dengan sistematika kerja mesin yang sangat sederhana dengan
memakai model tungku drum (Drum kiln) dengan ukuran yang dapat
disesuaikan dengan kapasitas produksi.
Beberapa perusahaan timber wood yang beroprasi di Kalimantan
Timur, pernah mengajukan pertanyaan tentang efektifitas wood vinegar yang
pernah saya buat, prospek nilai ekonomisnya jika dilepas ke pasaran, tentu saja
ini berkaitan dengan kualitas penelitian saya dan semestinya harus saya jawab
dengan sistematis dan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut saya memberikan
jawaban dengan parameter pengujian keefektifan cuka kayu (Wood Vinegar)
yang meliputi nilai mortalitas rayap tanah Coptotermes curvignathus Holm
untuk menguji toksikologis dari cuka kayu, dan penurunan berat contoh uji,
dengan media kertas selulosa, dengan 5 taraf konsentrasi, yaitu 0% (kontrol),
2%, 4%, 6%, dan 8%. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial
dengan dua kali ulangan dan uji lanjut menggunakan uji Dunnets.
8. Kompor Berbahan Bakar Biji
Jarak (Eko Widaryanto Pencipta )
Nomor Permintaan Paten : P00200800190
Sebuah kompor menggunakan energi biji jarak mulai dikenalkan di
Kota Malang. Buah karya Eko Widaryanto dosen Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya ini dapat menjadi
alternatif warga untuk beralih penggunaan kompor berbahan baku minyak fosil
atau gas.
Kompor diberi nama UB-16 dan UB-16-S sebagai penyempurnaan ini telah berhasil melalui ujicoba memfaatkan biji kering jarak pagar. Api kompor itu mampu menghasilkan nyala berwarna biru, dibandingkan dengan kompor yang menggunakan bahan bakar gas atau minyak tanah.
Menurut Eko dalam setiap pembakaran menggunakan biji jarak seberat 250 gram, dapat menghasilkan nyala api hingga dua jam. "Jika dihitung satu kilo jarak pagar hanya seribu rupiah, maka akan sama dengan nyala kompor selama 6 jam,"
Artinya memasak dengan kompor hasil temuan Eko ini dapat dikatakan ekonomis dan efesien dan tidak mengeluarkanbiaya mahal. Dibandingkan dengan kompor menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Eko sendiri menjual kompor ciptaannya ini dengan hargasebesar Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Dia mengaku hingga saat ini banyak pesanan datang dari luar pulau Jawa. Seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur, serta Nusa Tenggara Barat.
Kompor diberi nama UB-16 dan UB-16-S sebagai penyempurnaan ini telah berhasil melalui ujicoba memfaatkan biji kering jarak pagar. Api kompor itu mampu menghasilkan nyala berwarna biru, dibandingkan dengan kompor yang menggunakan bahan bakar gas atau minyak tanah.
Menurut Eko dalam setiap pembakaran menggunakan biji jarak seberat 250 gram, dapat menghasilkan nyala api hingga dua jam. "Jika dihitung satu kilo jarak pagar hanya seribu rupiah, maka akan sama dengan nyala kompor selama 6 jam,"
Artinya memasak dengan kompor hasil temuan Eko ini dapat dikatakan ekonomis dan efesien dan tidak mengeluarkanbiaya mahal. Dibandingkan dengan kompor menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Eko sendiri menjual kompor ciptaannya ini dengan hargasebesar Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Dia mengaku hingga saat ini banyak pesanan datang dari luar pulau Jawa. Seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur, serta Nusa Tenggara Barat.
9. Kompor Biomass
Nomor Permintaan Paten : S00200800121
Kompor Biomass dengan sistem preheating dan regulator.
Kompor biomass
Kompor biomass hasil karya M. Nurhuda ini merupakan inovasi baru dalam teknik pembakaran dari kompor tradisional yang sering digunakan di Indonesia selama ini, yang menggunakan bahan bakar kayu dan arang. Kelemahan kompor tradisional ini, selain kayu bakar yang semakin sulit digunakan, adalah asapnya yang mengganggu dan merusak kesehatan. Dalam hasil karyanya, M. Nurhuda menggunakan bahan bakar biomass padat seperti ranting kayu, seresah daun atau juga briket yang bisa dibuat dari sampah/limbah pertanian. Dengan sistem pemanasan terlebih dahulu (preheating), keunggulan kompor ini adalah nyala api yang bagus karena udara panas bercampur dengan asap dan dibakar. Keunggulan lainnya adalah nyala api yang bisa diatur melalui regulator sehingga asap lebih sedikit dan penggunaan briket bisa lebih efisien dan ekonomis.
Kompor biomass
Kompor biomass hasil karya M. Nurhuda ini merupakan inovasi baru dalam teknik pembakaran dari kompor tradisional yang sering digunakan di Indonesia selama ini, yang menggunakan bahan bakar kayu dan arang. Kelemahan kompor tradisional ini, selain kayu bakar yang semakin sulit digunakan, adalah asapnya yang mengganggu dan merusak kesehatan. Dalam hasil karyanya, M. Nurhuda menggunakan bahan bakar biomass padat seperti ranting kayu, seresah daun atau juga briket yang bisa dibuat dari sampah/limbah pertanian. Dengan sistem pemanasan terlebih dahulu (preheating), keunggulan kompor ini adalah nyala api yang bagus karena udara panas bercampur dengan asap dan dibakar. Keunggulan lainnya adalah nyala api yang bisa diatur melalui regulator sehingga asap lebih sedikit dan penggunaan briket bisa lebih efisien dan ekonomis.
10. KALENDER EDUKASI: Educal Karya Mahasiswa Universitas
Brawijaya
EDUCAL
atau kalender edukasi atau Health Education With Calender merupakan kalender yang menyisipkan
nilai-nilai pendidikan kesehatan, seperti contohnya kesehatan ibu hamil, bayi
dan balita. Komponen kalender ini hampir sama dengan kalender pada umumnya,
tetapi terdapat gambar yang nantinya akan berisi informasi dan tips bagi ibu
hamil pada trimester 1 sampai 3 dan tahap tumbuh kembang bayi dan balita.
Latar belakang dari pembuatan kalender edukasi
ini salah satunya karena kurang tersebarnya informasi tentang kesehatan
kehamilan bagi ibu hamil yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu hamil
dan bayi di Indonesia. Berdasarkan hasil survey Demografi Kesehatan Indonesia
tahun 2007 memperlihatkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini 228
per 100.000 kelahiran hidup. Sedang angka kematian bayi sebesar 34 per 1000
kelahiran hidup.
Kalender
edukasi atau EDUCAL telah sukses menjadi salah satu dari 10 nominasi
Inovator Bisnis Pemuda yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) pada bulan Oktober 2011 lalu. Atas
prestasi tersebut, Kemenpora menawarkan pemprosesan Hak Paten Intelengensi
(HAKI) dan pembinaan sekaligus pendanaan pengembangan produk selama satu tahun
atas kreasi produk inovatif ini.
Tahap
pembuatan EDUCAL sendiri terdiri dari desain, produksi, publikasi dan
pemasaran.
Di
tahun 2012 ini, EDUCAL akan tampil lebih menarik dalam bentuk kalender dinding
dengan desain menarik. Kalender edukasi mengambil keunggulan produk dengan
menampilkan informasi yang secara khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan
tumbuh kembang balita yang saat ini masih jarang ditemukan.
Alat penghemat BBM X POWER,
Diciptakan pada tahun 1996 dan sampai saat ini sudah diproduksi lebih dari2.200.000 unit dengan
pendistribusiannya hampir diseluruh pelosok Indonesia, alat ini telah terdaftar
dan mempunyai Hak Paten Nomor
ID-0000699-S Tentang
Alat Penghemat BBM/BBG Non Katalis, Paten Design Industri Nomor ID-0010476-D dan ID-0010477-D
Pada
prinsipnya alat hemat BBM ini adalah alat untuk meningkatkan
kualitas BBM/BBG yang dalam mekanisme bekerjanya menggunakan “ Gelombang Active
Ultra Magnetics(VORTEX)“ yang dihasilkan dari susunan beberapa komponen magnet
permanen. Dengan proses tersebut, alat irit bbm ini dapat mengubah molekul BBM maupun
BBG menjadi Ion bermuatan positip yang mampu menyerap Oxygeen bermuatan negatif
dalam keseimbangan untuk pembakaran sempurna, sehingga dapat meningkatkan
performance mesin dengan pencapaian torsi maximum pada putaran rendah dan
mengurangi polusi gas buang serta dapat menghemat BBM mencapai 15 – 40 %, untuk
BBG alat hemat BBM ini hemat hingga mencapai 25 – 50 %
12. Mesin
Penggoreng Hampa Tipe Horisontal Sistem Jet Air
Nomor Permintaan Paten : P00200100073
Nama Inovator
|
:
|
Ir. Anang Lastriyanto, M.Si.
|
Institusi
|
:
|
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya
|
Alamat
|
:
|
Jl. Rajekwesi 11, Malang (65115)
|
“Mesin penggoreng vakum
tipe horizontal sistem jet air”
Pada tekanan yang lebih rendah (vakum), cairan mendidih di bawah titik didih normal. Prinsip ini diaplikasikan pada mesin penggoreng vakum sehingga proses penggorengan dapat dilakukan pada kisaran suhu 80-90 derajat Celsius. Cara menggoreng dengan suhu yang lebih rendah akan menghasilkan makanan yang lebih renyah tanpa mengorbankan nutrisi yang terkandung dalam makanan.
Teknologi yang dikembangkan di Indonesia ini merupakan salah satu yang paling populer di dunia saat ini. Pompa vakum sistem jet air menggunakan prinsip Bernoulli dipilih karena mudah dan murah dalam produksi, pengoperasian dan perawatannya, selain itu mampu bekerja pada temperatur dan kelembaban yang relatif tinggi secara terus menerus. Sistem pengaturan api pembakaran dan angkat celup bahan yang digoreng juga diperbaharui untuk mengurangi kegosongan ketika menggoreng.
Pada tekanan yang lebih rendah (vakum), cairan mendidih di bawah titik didih normal. Prinsip ini diaplikasikan pada mesin penggoreng vakum sehingga proses penggorengan dapat dilakukan pada kisaran suhu 80-90 derajat Celsius. Cara menggoreng dengan suhu yang lebih rendah akan menghasilkan makanan yang lebih renyah tanpa mengorbankan nutrisi yang terkandung dalam makanan.
Teknologi yang dikembangkan di Indonesia ini merupakan salah satu yang paling populer di dunia saat ini. Pompa vakum sistem jet air menggunakan prinsip Bernoulli dipilih karena mudah dan murah dalam produksi, pengoperasian dan perawatannya, selain itu mampu bekerja pada temperatur dan kelembaban yang relatif tinggi secara terus menerus. Sistem pengaturan api pembakaran dan angkat celup bahan yang digoreng juga diperbaharui untuk mengurangi kegosongan ketika menggoreng.
Perspektif :
Mengaplikasikan prinsip fisika sederhana, menghasilkan metode radikal yang efektif dan efisien, yang memungkinkan proses pengolahan hasil pertanian/ makanan secara lebih baik, sembari menjaga kualitas nutrisi dan memberikan kerenyahan yang diinginkan.
Mengaplikasikan prinsip fisika sederhana, menghasilkan metode radikal yang efektif dan efisien, yang memungkinkan proses pengolahan hasil pertanian/ makanan secara lebih baik, sembari menjaga kualitas nutrisi dan memberikan kerenyahan yang diinginkan.
Keunggulan Inovasi :
·
Pompa vakum sistem jet
air, sederhana dan mudah diproduksi.
·
Posisi tabung
penggorengan yang horizontal, mencegah over-heating.
·
Desain unik mencegah
kebocoran.
·
Kerusakan minyak dan
bahan yang digoreng sangat kecil.
Potensi Aplikasi :
Para pengusaha pengolahan hasil pertanian/ makanan skala rumah tangga, kecil dan menengah.
Para pengusaha pengolahan hasil pertanian/ makanan skala rumah tangga, kecil dan menengah.
13. DM PHAS (OBAT
HERBAL ANTIDIABETES DARI BUNCIS)
NO. PENDAFTARAN
PATEN: P00200300424
Obat herbal yang sangat aman digunakan karena terbuat
dari ekstrak tumbuhan tanpa bahan kimia dan bahan pengawet, sehingga dapat
menjadi solusi bagi penderita diabetes di Indonesia (dengan jumlah 8,6% dari
total populasi penduduk).
Inovasi
Ekstrak tumbuhan yang dapat menurunkan kadar gula
darah dan memiliki kemampuan memperbaiki fungsi pankreas dalam memproduksi
insulin dengan pengobatan intra pankreatik.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
2.
Sertifikasi
Kementerian Kesehatan RI dan BPOM
3.
Pendirian
badan usaha, CV. Inovasi Karya Anak Bangsa
4.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
5.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
100%
terbuat dari ekstrak tumbuhan
2.
Tidak
mengandung bahan-bahan kimia
3.
Tanpa
efek samping
4.
Harga
lebih murah daripada harga obat antidiabetes yang sebagian besar masih impor.
14. Kincir Air Kaki Angsa
Nomor Paten.
P00200200460
Nama
Penemu :
1.
DJAJUSMAN HADI, S.Sos., M. AB.
2.
BUDIHARTO, S. Pd
Tahun
Penemuan : 1998
Asal
: Staf Universitas Negeri Malang
(UM)
Kota
: Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jenis
Temuan : Temuan Baru (New Invention)
Tanggal/Nomor
Permintaan Paten : Tanggal 30-Juli-2002; No.
P00200200460
Diumumkan
oleh Kantor Paten : Tanggal 05-Februari-2004; No.
038.157 A
Penemu
: Djajusman Hadi dan Budiharto
KRONOLOGIS
TEMUAN
No
|
Uraian
|
Tahun
|
Hasil
|
Keterangan
|
1.
|
Pemikiran akan Penemuan
|
1998
|
Energi tercetus dari pola kaki angsa yang sedang berenang
menghasilkan energi
|
Nama ini menjadi “Kincir Air Kaki Angsa” yang dapat
mengubah energi air menjadi listrik
|
2.
|
Desain Rancangan
|
1999
|
Rasional, inovatif, dan siap diciptakan
|
Pemodelan
|
3.
|
Pembuatan Rancangan Prototype (Skala Mini)
|
2000
|
Berhasil, dengan peralatan sederhana (papan kayu)
|
Daya 40 Watt (skala handy/mikro)
|
4.
|
Dilombakan ke BPPT
|
2001
|
Juara Nasional
|
Tropy Menristek Ir. Hatta Rajasa
|
5.
|
Didaftarkan untuk Permintaan Paten (Dipatenkan)
|
2002
|
Diajukan paten melalui BPPT, dan BPPT melanjutkan pada
paten dunia/internasional
|
Turun Nomor Permintaan Paten dari Departemen Kehakiman dan
HAM, Tanggal 30 Juli 2002, NO. P00200200460, layak mendapatkan granted dunia
|
6.
|
Proses Paten
|
2003
|
Proses paten, lolos seleksi Pemeriksaan Substantif I
|
Revisi perbaikan deskripsi tentang klaim
|
7.
|
Disetujui Paten
|
2004
|
Depatemen Kehakiman dan HAM menyetujui permintaan paten
dan secara resmi diumumkan
|
Diumumkan oleh Kantor Paten pada Tgl. 05-2-2004; No.
038.157 A
|
8.
|
Direspon Menteri ESDM
|
2005
|
Diajukan sebagai energi listrik non BBM dan dapat membantu
krisis energi
|
Kegiatan ditindaklanjuti oleh Departemen ESDM melalui
Kantor P3TKEBT
|
9.
|
P3TKEBT komitmen mengadakan kerjasama untuk pembuatan dan
pengujian alat
|
2005
|
Rekomendasi dari menteri dilanjutkan ke P3TKEBT untuk
menerima penemuan
|
Memanggil penemu untuk mempresentasikan atas penemuan
|
10.
|
Kegiatan Uji Coba Penelitian Tahun Pertama (I)
|
2006
|
Mengerjakan pembuatan Kincir sebanyak 1 unit di Kali Anyar
Kedungkandang Malang
|
Daya yang dihasilkan 1,5 Kwh (1500 Watt)
|
11.
|
Kegiatan Uji Coba Penelitian Tahun Kedua (II)
|
2007
|
Mengerjakan pembuatan Kincir sebanyak 2 unit (dikopel) di
Kali Anyar Kedungkandang Malang
|
Daya 2,5 Kwh (2500 Watt) di Kali Anyar Kedungkandang
Malang
|
12.
|
Kegiatan Uji Coba Penelitian Tahun Ketiga (III)
|
2008
|
Mengerjakan Pembuatan Kincir Sistem Baterai di Kali Anyar
Kedungkandang Malang
|
Sebagai standarisasi guna melayani kebutuhan listrik di
daerah
|
15.
SURITECH (MESIN
PEMISAH DAGING DAN TULANG IKAN)
NO. PENDAFTARAN
PATEN: P00200600292
Hasil survey
menunjukkan potensi ikan-ikan kecil hasil tangkap sampingan (HTS) di Laut
Arafura saja mencapai hampir 400 ribu ton/tahun. Potensi HTS (by-catch) tersebut
belum dimanfaatkan dengan baik, bahkan sebagian besar dibuang ke laut (dalam
keadaan mati).
Inovasi
Perputaran yang
selaras antara conveyor belt dan silinder
berpori menghasilkan mesin yang dengan sangat efisien mampu memisahkan daging
dan tulang ikan-ikan HTS yang bernilai ekonomis rendah. Hasil keluaran berupa
daging lumat (surimi) untuk bahan baku nugget, baso, otak-otak, kerupuk ikan,
dan lain-lain.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
3.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
4.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Harga
lebih murah dibanding mesin impor
2.
Suku
cadang mesin tersedia di pasaran
3.
Teknologi
sederhana, pengoperasian dan perawatan mesin mudah
4.
Dimensi:
70cm x 72cm x 90cm (p x l x t)
5.
Daya
listrik: 400 – 600 Watt, 220 V
6.
Kapasitas
pemisahan: 80 kg/jam, efisiensi pemisahan: 94.18%, susut hasil: 3.4%
7.
Noise:
71 dB.
16. Energi
Listrik dari Gelombang Laut (Zamrisyaf)
Mengutak-atik
peralatan listrik memang sudah menjadi hobinya sejak lama. Lulus dari Sekolah
Teknik Menengah (STM) Muhammadiyah Padang jurusan teknik elektro, Zamrisyaf
muda mulai berpikir untuk menerangi desanya yang gelap gulita. Akhirnya,
pada awal 1980, pria kelahiran Bukit Tinggi, 19 September 1958 itu mulai
menemukan teknik pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Dengan membuat kincir
air dari kayu, dia memanfaatkan derasnya aliran air sungai untuk memutar kincir
yang dihubungkan ke generator listrik.
Hasilnya, kincir air itu berhasil mengalirkan listrik untuk 30-an rumah di desanya, Desa Sitalang, Lubuk Basung, Sumatera Barat. Keberhasilan itu cepat tersiar dan ditiru puluhan desa lain di Sumatera Barat. Atas jasanya itu, pada 1983 Zamrisyaf dianugerahi penghargaan Kalpataru oleh Presiden Soeharto. "Tapi, karena sulitnya mencari kerja, saat itu saya sebenarnya tengah merantau di Malaysia, sehingga penghargaan Kalpataru itu diterima oleh bapak saya," ujarnya.
Ide
dasarnya adalah menggunakan ponton atau tongkang kecil yang di atasnya ada
semacam bandul yang bergerak memutar. Logikanya, ketika ponton miring atau
bergerak karena empasan ombak, bandul akan memutar untuk mencari keseimbangan.
Karena empasan ombak datang terus-menerus, bandul akan terus bergerak memutar.
Ketika poros dari bandul tersebut dihubungkan dengan dinamo, gerakan memutar itu akan diubah menjadi listrik. Karena itulah, teknik itu dinamainya pembangkit listrik tenaga gelombang-sistem bandulan (PLTG-SB).
Peralatan itu diangkat beramai-ramai bersama tetangga di Perumahan Mega Permai Muaro Panjalinan, Padang, untuk diapungkan di pantai dekat rumahnya. Namun, hasilnya belum memuaskan. Meski demikian, teorinya terbukti benar. Bandul bisa bergerak memutar, meski masih perlahan. Setelah itu serangkaian uji coba pun dilakukan. Karena saat itu belum ada yang bersedia mendanai, Zamrisyaf harus merogoh kocek sendiri. Tak kurang dari Rp 40 juta dia keluarkan untuk membiayai percobaan-percobaannya.
Barulah pada 2007, uji cobanya dibantu PLN Sumatera Barat. Pada uji coba di Pantai Ulak Karang, Padang, tersebut, peralatan sudah dipasangi dinamo. "Lampunya bisa menyala, kadang terang, kadang redup. Tapi, intinya sudah terbukti bahwa energi gelombang laut bisa diubah menjadi energi listrik," ucap pria yang oleh teman-temannya dijuluki "Pendekar Listrik Gelombang Laut" tersebut.
Menurut
dia, sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan sistem bandulan
(PLTG-SB) potensial dikembangkan di wilayah Indonesia. Berdasar kajian ITS,
pembangkit ini cocok ditempatkan di garis pantai yang berhadapan dengan laut
lepas. "Kami sudah mengidentifikasi, di wilayah yang tidak mengganggu
jalur lalu lintas laut, potensinya bisa mencapai 6 ribu megawatt (MW). Ini luar
biasa besar," sebutnya.
Sebenarnya Zamrisyaf sudah mendaftarkan hak paten temuannya itu pada 2002. Namun, karena lamanya proses pembuatan, hak paten itu baru keluar pada 2010 dengan nomor P.00200200854. Selain Kalpataru pada 1983, dia pernah meraih penghargaan Perintis Lingkungan Hidup oleh Menteri Negara Sosial pada 1991, Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan 2002 oleh Presiden, Dharma Karya Pertambangan dan Energi 2005 oleh Menteri ESDM, 100 Inovator Indonesia 2008 oleh Menteri Riset dan Teknologi. Yang terbaru, dia menjadi ikon program Inspirasi Indonesia di salah satu TV swasta.
17. SULIS (ALAT
PASTEURISASI SUSU ELEKTRIK)
NO. PENDAFTARAN
PATEN: P00201100353
Alat
yang sangat bermanfaat untuk peternak sapi perah dan pengusaha susu agar dapat
memiliki waktu penyimpanan produk yang lebih lama dengan menggunakan inovasi
ini.
Inovasi
Perangkat pasteurisasi susu dengan teknologi Pulsed Electric Field (PEF) – metode
pengolahan makanan non-termal dengan kejut listrik tegangan tinggi.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
2.
Pendirian
badan usaha
3.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
4.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Ekonomis
dan efisien dengan menggunakan kejutan listrik (sampai 30 kV)
2.
Konsumsi
daya listrik rendah (hanya 90 Watt)
3.
Menonaktifkan
99% mikroorganisme tanpa mengubah warna dan bau, serta tidak merusak protein
dan kandungan nutrisi susu lainnya
4.
Memperpanjang
umur simpan susu (sampai 1 minggu dalam lemari pendingin)
5.
Dapat
digunakan untuk produk lain (juice, sari buah, dll.)
18. OBELT THRESHER (ALAT
PERONTOK PADI DENGAN SEPEDA)
NO. PENDAFTARAN
PATEN: S00201000087
Obelt Thresher merupakan
perpaduan antara alat perontok padi dengan sepeda sehingga alat ini sangat
mudah dipindah-tempatkan. Sumber tenaga perontok padi ini berasal dari kayuhan
sepeda yang juga sebagai alat pembawa untuk berpindah tempat. Pada saat
perontok padi tidak digunakan, maka sepeda ini berfungsi sebagai alat
transportasi sebagaimana layaknya sepeda biasa.
Inovasi
Alat perontok padi yang sangat mudah
dipindah-tempatkan.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
2.
Pendaftaran
paten
3.
Pendirian
badan usaha, CV. Hikari Teknik
4.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
5.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi.
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Tidak
menggunakan bahan bakar
2.
Tidak
menggunakan listrik
3.
Susut
perontokan sangat kecil, hanya 1,25% (metoda gebot konvensional: 10% – 12%)
4.
Kapasitas
perontokan 93.48 kg/jam
5.
Bobot
mesin 14.5 kg
6.
Dapat
digunakan dengan banyak jenis sepeda.
19. TEPUNG LELE
NO. PENDAFTARAN
PATEN: P00201000605
Kebutuhan gizi
bagi balita, anak-anak maupun dewasa dapat dipenuhi oleh pemberian makanan
berbahan baku tepung ikan. Produk makanan tepung ikan juga sangat cocok
didistribusikan di daerah-daerah terkena bencana guna membantu meningkatkan
jumlah manusia yang dapat diselamatkan saat darurat bencana.
Inovasi
Tepung ikan lele yang dapat menjadi bahan baku makanan
bergizi dan fungsional dengan kandungan protein tinggi.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Pendirian
badan usaha, PT. Carmelitha Lestari
2.
Penyediaan
dan pengadaan tempat dan alat-alat produksi
3.
Komersialisasi
dan pemasaran teknologi.
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Komposisi
gizi: air 7.99%, protein 63.83%, lemak 10.83% dan karbohidrat 20.51%
2.
Protein
ikan lele mengandung semua asam amino esensial
3.
Tidak
terasa dan berbau ikan lele
4.
Membantu
proses penyembuhan saat sakit
5.
Mudah
dikonsumsi
6.
Dapat
dikirim ke lokasi terpencil dengan mudah.
20. ACAH (ALAT PANCING GURITA)
NO. SERTIFIKAT
PATEN: S0001010B
Saat ini alat
untuk menangkap gurita yang umum digunakan adalah tombak yang penggunaannya
harus menyelam dengan cara memasukkan tombak/pengait ke lubang-lubang karang,
sehingga selain membahayakan nelayan juga dapat menimbulkan potensi kerusakan
pada ekosistem terumbu karang.Inovasi Alat untuk memancing gurita tanpa
umpan dengan menggunakan teknologi gelombang infrasonik.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
2.
Pendirian
badan usaha, CV. Trisanusa
3.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
4.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Tidak
menggunakan umpan
2.
Dapat
digunakan dari atas perahu/kapal (tidak harus menyelam)
3.
Menggunakan
tenaga batere yang tahan lama
4.
Menggunakan
gelombang infrasonik yang aman bagi terumbu karang dan ekosistem laut lainnya.
21. KOMPOR GASTRIK
NO. PENDAFTARAN
PATEN: P00200900345
Didesain untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah dan
gas LPG yang menimbulkan permasalahan tersendiri bagi masyarakat karena
beberapa kasus ledakan tabung gas LPG yang menyebabkan kekuatiran bagi
penggunaanya.
Inovasi
Kompor yang menggunakan bahan bakar bioetanol yang
dikonversi dari bentuk cair menjadi gas.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Penyempurnaan
teknologi
2.
Pendirian
badan usaha
3.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
4.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi.
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Menggunakan
bahan bakar bioetanol
2.
Api
biru, modern, aman dan efisien layaknya kompor LPG
3.
Mudah
dalam pengoperasian (otomatisasi)
4.
Tabung
bahan bakar tidak bertekanan sehingga anti meledak
5.
Daya
listrik rendah hanya 50 Watt untuk pemanasan awal
6.
Ramah
lingkungan, bersih dan tidak berjelaga
22. KOMPOR
BIOMASSA UB-03
NO. PENDAFTARAN PATEN: P00201000217
Kompor Biomassa UB-03 didesain untuk menghemat kayu
bakar yang banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga di pedesaan.
Inovasi
Kompor dengan
sistem pemanasan udara awal untuk pembakaran (pre-heating) dan counter flow dengan pencampuran
udara dan gas bahan bakar secara turbulen.
Dukungan RAMP Indonesia
1.
Pendirian
badan usaha, CV. Kreasi Daya Mandiri
2.
Penyediaan
bengkel dan peralatan produksi
3.
Pemasaran
dan komersialisasi teknologi.
4.
Keunggulan dan Spesifikasi
1.
Hemat
bahan bakar kayu sampai 80%
2.
Efisiensi
pembakaran: 50% (tungku tradisional: 7% – 10%)
3.
Dapat
menggunakan biomassa kering lainnya (ranting kayu, briket sampah, daun kering,
dll.)
4.
Proses
pembakaran hampir sempurna dan lebih bersih dengan asap pembakaran jauh
berkurang dibandingkan tungku tradisional
5.
Penambahan
biomassa mudah dilakukan untuk memasak dalam waktu lama.
23.
Tempe Daun Singkong (Pujiono
JS )
Ketika
pertama kali tempe daun singkong hadir, banyak yang menolak untuk mencicipinya.
Boleh jadi karena penampilan tempe daun singkong yang kehijauan itu berbeda
jauh dengan tempe yang mereka kenal. Namun, lama-kelamaan mereka justru
menggemari penganan unik itu.
Tempe daun singkong memang bukan satu-satunya tempe nonkedelai. Di tanahair banyak terdapat tempe berbahan dasar nonkedelai - meski termasuk kelompok legum seperti tempe koro benguk (bahan biji karabenguk Mucuna pruriens), tempe gude Cajanus cajan, dan tempe koropedang Canavalia ensiformis. Selain itu terdapat pula tempe berbahan baku nonlegum seperti tempe mungur berbahan baku biji mungur Enterolobium saman, tempe bongkrek (bungkil kapuk Ceiba pentandra), dan tempe karet (biji karet Hevea brasiliensis).
Alasannya jika cendawan Monelia sp mampu tumbuh di daun singkong, ragi tempe Rhizopus oligosporus mungkin dapat juga berkembang di media serupa. Mula-mula daun singkong muda - seperti untuk sayuran - direbus agar lunak, kering angin, dan segera ditaburi ragi tempe saat dingin, dan dibungkus. Prosesnya sama persis dengan membuat tempe dari kedelai Glycine max. Namun, tiga hari kemudian ragi gagal tumbuh dan berkembang karena kadar air yang tidak pas.
Pengolahan ampas daun singkong menjadi tempe sebetulnya merupakan hasil samping ekstraksi senyawa bioflavonoid bernama rutin. Rutin suatu senyawa glikosida yang mengandung aglikon kuersetin dan gula rutinosa. Senyawa itu disebut juga vitamin P yang berfungsi untuk menjaga permeabilitas pembuluh darah.
Rutin juga merupakan bahan industri obat, zat pengatur tumbuh, dan kosmetik. Untuk memperoleh senyawa itu dengan cara mengendapkan air perasan daun singkong, Prosesnya relatif mudah, semudah membuat tempe daun singkong yang bergizi dan lezat itu. Tempe daun singkong terdaftar di Ditjen HKI pada 2007 dengan nomor paten P00200700553.
Tempe daun singkong memang bukan satu-satunya tempe nonkedelai. Di tanahair banyak terdapat tempe berbahan dasar nonkedelai - meski termasuk kelompok legum seperti tempe koro benguk (bahan biji karabenguk Mucuna pruriens), tempe gude Cajanus cajan, dan tempe koropedang Canavalia ensiformis. Selain itu terdapat pula tempe berbahan baku nonlegum seperti tempe mungur berbahan baku biji mungur Enterolobium saman, tempe bongkrek (bungkil kapuk Ceiba pentandra), dan tempe karet (biji karet Hevea brasiliensis).
Alasannya jika cendawan Monelia sp mampu tumbuh di daun singkong, ragi tempe Rhizopus oligosporus mungkin dapat juga berkembang di media serupa. Mula-mula daun singkong muda - seperti untuk sayuran - direbus agar lunak, kering angin, dan segera ditaburi ragi tempe saat dingin, dan dibungkus. Prosesnya sama persis dengan membuat tempe dari kedelai Glycine max. Namun, tiga hari kemudian ragi gagal tumbuh dan berkembang karena kadar air yang tidak pas.
Pengolahan ampas daun singkong menjadi tempe sebetulnya merupakan hasil samping ekstraksi senyawa bioflavonoid bernama rutin. Rutin suatu senyawa glikosida yang mengandung aglikon kuersetin dan gula rutinosa. Senyawa itu disebut juga vitamin P yang berfungsi untuk menjaga permeabilitas pembuluh darah.
Rutin juga merupakan bahan industri obat, zat pengatur tumbuh, dan kosmetik. Untuk memperoleh senyawa itu dengan cara mengendapkan air perasan daun singkong, Prosesnya relatif mudah, semudah membuat tempe daun singkong yang bergizi dan lezat itu. Tempe daun singkong terdaftar di Ditjen HKI pada 2007 dengan nomor paten P00200700553.
telah terpenuhi dengan turunnya surat bernomor
H3.HC.02.Pol.012/1173, tertanggal 29 Maret 2006.
24.Teknologi Delta Qualstone Karya Anak Bangsa
nomor
Paten: S00.2002.00127
Di negara kita, mewujudkan dua “keajaiban” di atas, saat ini
bukanlah sesuatu yang mustahil. Saat ini telah hadir sebuah teknologi mutakhir
di bidang fisik konstruksi yang mampu membangun rumah tipe 36 plus, dalam
hitungan 2-4 jam. Temuan ini adalah Teknologi Delta Qualstone buah karya putra
terbaik bangsa dari hasil penelitian dan riset lebih dari 20 tahun.
Teknologi ini telah
didaftarkan pada Departemen Kehakiman, Ditjen HAKI dan HAM dengan nomor Paten:
S00.2002.00127, Desain: A00.2002.01748, dan Merek: D00.2002.18573-18783.
Teknologi yang dikembangkan dengan sistem waralaba (franchise) ini merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Aset bangsa yang digali dari sumberdaya alam (SDA) yang melimpah dan tersedia di belahan dunia manapun (batu, koral, semen).
Teknologi yang dikembangkan dengan sistem waralaba (franchise) ini merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Aset bangsa yang digali dari sumberdaya alam (SDA) yang melimpah dan tersedia di belahan dunia manapun (batu, koral, semen).
Diciptakan untuk segala
jenis bangunan: dinding, saluran irigasi, jalan, talud/turap (penahan tanah),
kolom dan lantai jembatan, pagar, pelabuhan peti kemas bahkan landasan pesawat
terbang dsb.
Dicetak dari bahan dasar
batu koral, pasir dan semen dengan sistem saling mengunci (mengikat) satu sama
lain sehingga pemasangannya tanpa menggunakan adugan perekat (semen).
Sebagai inovasi di bidang
fisik konstruksi, Teknologi Delta Qualstone
saat ini paling unggul di dunia karena sangat kuat, tahan api, pemasangan
cepat, knockdown, mampu beradaptasi terhadap getaran gempa hingga 7-9 skala
richter. Dengan harga yang relatif murah dan ramah lingkungan teknologi ini
juga sangat cocok untuk daerah rawan gempa dan rawa-rawa.
Teknologi Delta Qualstone
dirancang sebagai solusi untuk menggantikan komponen bahan bangunan
lainnya seperti batu kali, batubata, batako, conblock, pavingblock, seng,
genteng, asbes dll.
Temuan Teknologi Delta
Qualstone dapat menjadi solusi mengatasi krisi multi-dimensi. Menyiapkan lapangan pekerjaan bagi jutaan penganggur, mengentaskan kemiskinan,
menyelamatkan lingkungan, menjamin kualitas bangunan, bahkan penjualan lisensi
ke luar negeri dapat membayar hutang negara Indonesia yang mencapai lebih dari
Rp. 1.000,- trilyun.
25. Mesin Cuci Helm Berteknologi Twister (Heru
Herlambang & Sirfanda Meiro Siregar)
Mesin cuci helm merek Yes merupakan mesin cuci helm
berteknologi twister pertama di Indonesia, sekaligus yang pertama pula sebagai
mesin cuci helm yang menggunakan ultraviolet dalam proses pencucianya.
teknologinya meniru mesin cuci pakaian – memakai sistem spinner/twister.
Invensi mesin cuci helm ini telah dipatenkan sebagai peralatan untuk
membersihkan helm. Mesin cuci helm “Yes” juga telah mendapatkan sertifikat
merek.
Telah
Dipatenkan
Mesin cuci helm buatan Heru dan Sirfanda diberi nama Yes Spa Helm. Mereka mengklaimnya sebagai mesin cuci helm berteknologi twister pertama di Indonesia, sekaligus yang pertama pula mesin cuci helm yang menggunakan ultraviolet dalam proses pencucianya. Heru dan Sirfanda melindungi karya mereka dan menganggap hak karya intelektual dan merek sebagai bagian penting dari bisnis. Karena itu mereka mendaftarkan paten dan merek Yes dengan No. Pendaftaran Merek: IDM000277981 tertanggal 27 Oktober 2010 dan No. Paten: ID S0001063 tertanggal 14 Desember 2010. Perlindungan merek “Yes” tersebut diberikan selama 10 tahun sejak 22 Mei 2009. Sedangkan paten sederhana untuk invensi “peralatan untuk membersihkan helm” berlaku 10 tahun sejak 14 Desember 2010.
Sembari menggugah kesadaran masyarakat bahwa helm perlu dicuci, Heru dan Sirfanda membuka pintu peluang lain dengan menawarkan kemitraan sebagai Unique Selling Point (USP). Seperti kita ketahui, helm bias kotor dan perlu dicuci karena terkena debu jalan dan keringat. Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Laksmi Duarsa, Sp.K.K dalam tulisan di situs www.yesspahelm.com mengatakan, debu dan bekas keringat yang menumpuk di helm berbahaya bagi kesehatan kulit pemakai helm. Debu atau keringat bisa menjadi salah satu penyebab jerawat di sekitar dahi, yakni bagian yang paling banyak mengeluarkan keringat dan bersentuhan dengan helm.
Mesin cuci helm buatan Heru dan Sirfanda diberi nama Yes Spa Helm. Mereka mengklaimnya sebagai mesin cuci helm berteknologi twister pertama di Indonesia, sekaligus yang pertama pula mesin cuci helm yang menggunakan ultraviolet dalam proses pencucianya. Heru dan Sirfanda melindungi karya mereka dan menganggap hak karya intelektual dan merek sebagai bagian penting dari bisnis. Karena itu mereka mendaftarkan paten dan merek Yes dengan No. Pendaftaran Merek: IDM000277981 tertanggal 27 Oktober 2010 dan No. Paten: ID S0001063 tertanggal 14 Desember 2010. Perlindungan merek “Yes” tersebut diberikan selama 10 tahun sejak 22 Mei 2009. Sedangkan paten sederhana untuk invensi “peralatan untuk membersihkan helm” berlaku 10 tahun sejak 14 Desember 2010.
Sembari menggugah kesadaran masyarakat bahwa helm perlu dicuci, Heru dan Sirfanda membuka pintu peluang lain dengan menawarkan kemitraan sebagai Unique Selling Point (USP). Seperti kita ketahui, helm bias kotor dan perlu dicuci karena terkena debu jalan dan keringat. Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Laksmi Duarsa, Sp.K.K dalam tulisan di situs www.yesspahelm.com mengatakan, debu dan bekas keringat yang menumpuk di helm berbahaya bagi kesehatan kulit pemakai helm. Debu atau keringat bisa menjadi salah satu penyebab jerawat di sekitar dahi, yakni bagian yang paling banyak mengeluarkan keringat dan bersentuhan dengan helm.
infonya sangat membantu.
BalasHapuskujungi balik ya Pasang Iklan